Raksasa IT Global Ramai-ramai Bangun Pusat Data AI di Indonesia

Dua perusahaan raksasa teknologi global asal Amerika Serikat, Oracle Corporation dan Google Cloud, sama-sama menaruh perhatian besar pada Indonesia.

Keduanya tengah mempersiapkan ekspansi pusat data berbasis kecerdasan buatan (AI) di Indonesia untuk memperkuat kedaulatan data nasional, membuka lapangan kerja baru, dan mempercepat transformasi digital menuju Indonesia Emas 2045.

Oracle Siapkan Investasi AI Hingga Rp98 Triliun

Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi Danantara Indonesia Rosan Roeslani mengungkapkan rencana investasi besar Oracle di Indonesia. “Oracle Corporation yang dikenal sebagai pionir dalam basis data, layanan cloud, dan solusi AI berencana berinvestasi di Indonesia,” ujar Rosan dalam unggahan di akun Instagram pribadinya.

Dalam pertemuan dengan pihak Oracle di Wisma Danantara, Jakarta Selatan, Rosan menegaskan bahwa diskusi difokuskan pada pemanfaatan teknologi AI untuk memperkuat kedaulatan data, meningkatkan efisiensi sektor publik dan swasta, serta mendorong percepatan transformasi digital Indonesia.

Oracle, yang didirikan Larry Ellison bersama Bob Miner dan Ed Oates pada 1977, memang bukan pemain baru di Indonesia. Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan Oracle telah melakukan co-location di Nongsa Digital Park, Batam. Kini, mereka sedang menjajaki ekspansi besar dengan mereplikasi fasilitas mereka yang ada di Johor, Malaysia.

“Oracle sedang berbicara di Batam. Saat ini mereka colocation di DayOne (Nongsa Digital Park), tetapi akan melakukan ekspansi. Target investasinya bisa mencapai 6 miliar dolar AS,” ungkap Airlangga. Nilai itu setara dengan sekitar Rp 98 triliun, menandakan keseriusan Oracle menjadikan Indonesia sebagai pusat data strategis di Asia Tenggara.

Google Cloud Perluas Jakarta Cloud Region untuk AI

Tak hanya Oracle, Google Cloud juga memperkuat pijakannya di Indonesia. Google Cloud mengumumkan rencana untuk terus memperluas kapasitas Jakarta Cloud Region yang diharapkan dapat menjadi tulang punggung komputasi AI bagi organisasi di Indonesia.

Fanly Tanto (Country Director Google Cloud Indonesia) mengatakan keputusan ini akan semakin memberdayakan organisasi dengan akses ke enterprise AI berbasis cloud.

“Kami meningkatkan kapasitas komputasi Jakarta Cloud Region untuk memenuhi lonjakan permintaan lokal akan layanan cloud. Dengan kapasitas lebih besar ini, kami menghadirkan kemampuan software dan hardware generasi baru yang terintegrasi untuk era AI di Indonesia,” ujarnya.

Sejak diluncurkan pada 2020, Jakarta Cloud Region telah memberikan kontribusi Rp900 triliun bagi ekonomi Indonesia dan mendukung rata-rata 92.000 lapangan kerja per tahun. Dalam lima tahun ke depan, kontribusi Google Cloud diproyeksikan melonjak menjadi Rp 1.400 triliun dan menciptakan hampir 240.000 lapangan kerja per tahun.

Selain itu, pusat data Google Cloud telah menjadi pilar berbagai sektor strategis, mulai dari riset vaksin Bio Farma, digitalisasi pendidikan oleh Kemendikdasmen, hingga layanan perbankan digital, e-commerce, dan logistik. Google Indonesia juga mengklaim, organisasi di Indonesia rata-rata berhasil menurunkan unplanned downtime sebesar lebih dari 50% setelah melakukan transisi ke Google Cloud dari lingkungan on-premise mereka.

Dengan tambahan kapasitas baru, perusahaan lokal bisa lebih cepat mengadopsi layanan AI generatif dan AI agentic yang didukung lebih dari 200 model AI global, termasuk Gemini (Google), Claude (Anthropic), Llama (Meta), hingga DeepSeek.

“Google Cloud adalah pelopor dalam menghadirkan cloud computing di Indonesia yang mendorong pertumbuhan ekonomi digital di negara ini selama lebih dari lima tahun. Sementara hyperscaler global lainnya baru hadir di pasaran, kami telah membuktikan nilai kami dan melangkah lebih jauh,” ujarnya.

Untuk mempercepat jangkauan atau ekspansi ke pasar baru, pelaku bisnis dapat memanfaatkan layanan Cloud Wide Area Network (Cloud WAN). Solusi ini cocok untuk memindahkan aplikasi yang sarat komputasi atau data dalam jumlah besar ke 42 Google Cloud Region secara internasional. Solusi ini juga bisa digunakan untuk berpindah ke pusat data on-premise perusahaan dan lingkungan cloud “pesaing” Google Cloud seperti Microsoft Azure, Amazon Web Services (AWS), dan Oracle Cloud Infrastructure (OCI).

Kehadiran Oracle dan Google Cloud dalam memperkuat infrastruktur AI di Indonesia menjadi sinyal kuat bahwa Indonesia semakin diperhitungkan dalam peta ekonomi digital global. Dengan kombinasi investasi raksasa, perluasan pusat data, serta transfer teknologi, langkah ini diharapkan tidak hanya memperkuat kedaulatan data nasional, tetapi juga mengantarkan Indonesia menuju lompatan ekonomi berbasis AI.

Baca Juga