Pemilik Rolling Stone Gugat Google Akibat AI Overviews Bikin Trafik Turun

Penske Media, perusahaan media raksasa pemilik media ternama seperti Rolling Stone, Billboard, dan Variety, melayangkan gugatan ke Google. Gugatan ini berpusat pada penggunaan konten dari Penske Media ke dalam AI Overviews yang tanpa izin sekaligus menggerus trafik situsnya.

Seperti kita ketahui, AI Overviews adalah fitur Google Search berbasis Generative AI yang menampilkan ringkasan jawaban otomatis di bagian paling atas hasil pencarian. Jadi alih-alih menampilkan daftar link situs, Google langsung memberikan jawaban singkat yang dihasilkan AI berdasarkan informasi dari berbagai sumber online.

Ini adalah pertama kalinya sebuah perusahaan media besar AS melayangkan gugatan ke Google terkait AI Overview. Langkah ini juga mencerminkan kekhawatiran banyak pemilik media yang akan fitur AI Overview yang mengakibatkan pendapatan iklan maupun langganan menurun tajam.

Penske Media sendiri memiliki sekitar 120 juta pengunjung online per bulan.

Dalam gugatannya, Penske menegaskan Google seharusnya membayar penerbit untuk hak mempublikasikan ulang konten mereka atau untuk melatih sistem AI-nya. Apalagi dominasi Google di mesin pencari membuat perusahaan bisa memaksakan syarat semacam itu. Sebagai informasi, Google hanya akan menampilkan situs di hasil pencarian jika situs tersebut bersedia kontennya digunakan AI Overviews. “Kami memiliki tanggung jawab untuk secara proaktif memperjuangkan masa depan media digital dan menjaga integritasnya. Semua kini terancam oleh kelakuan Google,” kata Jay Penske seperti dikutip Reuters.

Penske menambahkan ada sekitar 20% pencarian Google yang mengarah ke situsnya kini sudah menampilkan AI Overviews, dan angka itu diperkirakan akan terus meningkat. Ia juga mengklaim bahwa pendapatan afiliasi telah anjlok lebih dari sepertiga dari puncaknya pada akhir 2024 seiring turunnya trafik pencarian.

Google Membela Diri

Google membantah tuduhan tersebut. Jose Castaneda (Juru Bicara Google) mengatakan AI Overviews justru memberikan pengalaman lebih baik bagi pengguna sekaligus memberikan trafik ke lebih banyak situs. “Dengan AI Overviews, orang-orang akan mendapatkan pencarian yang lebih bermanfaat dan membuat pencarian konten-konten lebih mudah. Kami akan membela diri dari klaim yang tidak berdasar ini,” kata Castaneda.

Sebelumnya, perusahaan pendidikan online Chegg juga menggugat Google dengan tuduhan serupa yaitu AI Overviews merusak permintaan terhadap konten asli dan melemahkan daya saing penerbit.

Pada Awal bulan ini, Google meraih kemenangan langka dalam kasus antitrust. Seorang hakim memutuskan bahwa Google tidak perlu menjual peramban Chrome sebagai bagian dari upaya membuka persaingan di pasar mesin pencari. Namun keputusan itu mengecewakan sebagian penerbit dan asosiasi industri, termasuk News/Media Alliance organisasi yang mewakili lebih dari 2.200 penerbit berbasis di AS. Pasalnya, keputusan itu membuat penerbit tidak punya pilihan untuk terhindar dari AI Overviews.

“Semua alasan yang sedang dinegosiasikan dengan perusahaan AI lain tidak berlaku untuk Google. Google memiliki kekuatan pasar sehingga terlihat tidak terlibat dalam praktik itu. Ketika Anda memiliki kekuatan pasar sebesar Google, Anda bisa mengelak dari aturan normal. Itulah masalahnya,” ungkap juru bicara News/Media Alliance.

Baca Juga