Amazon meluncurkan sebuah Agentic AI atau agen AI yang selalu aktif (always-on) membantu para penjual di Amazon.com mengelola bisnis. Teknologi agen AI itu adalah pembaruan dari Seller Assistant, sebuah alat AI yang dirancang khusus untuk penjual pihak ketiga (third-party sellers) dan mampu menangani berbagai tugas bisnis secara otomatis.
“Agen AI ini mampu bekerja secara independen. Artinya, penjual bisa beralih dari menangani semua tugas sendiri menjadi berkolaborasi dengan asisten cerdas yang bekerja secara proaktif sepanjang waktu sambil tetap menjaga kendali penuh di tangan penjual,” ungkap juru bicara Amazon seperti dikutip Tech Crunch.
Amazon menambahkan bahwa Seller Assistant dapat menangani berbagai kebutuhan, mulai dari operasi rutin hingga strategi bisnis yang kompleks sehingga para penjual bisa lebih fokus pada inovasi dan pertumbuhan.
Kini Seller Assistant tidak hanya bisa memantau kesehatan akun dan stok inventaris, tetapi juga membantu penjual menyusun strategi dan bahkan mengambil tindakan (apabila diberikan otorisasi). Contoh, saat penjual meninjau inventaris, Seller Assistant dapat menandai produk yang pergerakannya lambat sebelum terkena biaya penyimpanan jangka panjang.
Kemudian, agen AI itu akan memberikan rekomendasi apakah produk sebaiknya dibiarkan, diturunkan harganya, atau bahkan dihapus dari inventaris. Seller Assistant juga mampu menganalisis pola permintaan dan menyiapkan rekomendasi pengiriman secara otomatis.
Selain itu, agen AI itu akan secara terus-menerus memantau akun penjual untuk mendeteksi potensi masalah. Misalnya, Seller Assistant akan memperingatkan adanya listing produk yang mungkin melanggar regulasi keselamatan produk terbaru, sekaligus memastikan bahwa seluruh barang penjual mematuhi persyaratan kepatuhan di setiap negara tempat mereka berjualan.
Tren Agent-Driven Commerce
Konsep perdagangan berbasis agen (agent-driven commerce) kini menjadi fokus besar banyak perusahaan teknologi. Dalam model itu, agen AI dapat memulai transaksi, membuat kesepakatan, atau bahkan melakukan pembelian atas nama pengguna.
Sehari sebelumnya, Google meluncurkan protokol pembayaran baru untuk transaksi yang digerakkan oleh agen AI. Namun, Amazon tidak disebut sebagai mitra dalam peluncuran tersebut.
Amazon juga akan memperluas penerapan agen AI ke bidang periklanan. Dengan fitur itu, penjual dapat membuat iklan menggunakan perintah percakapan (conversational prompts). Peluncuran itu menambah daftar alat berbasis AI yang telah diperkenalkan Amazon bagi penjual pihak ketiga di platformnya.
Sebelumnya, Amazon sudah merilis video generator untuk membantu pembuatan iklan produk dan alat AI generatif yang membantu pedagang meningkatkan kualitas deskripsi dan tampilan daftar produk (product listings).
Dengan langkah ini, Amazon semakin menegaskan ambisinya untuk menjadikan AI sebagai fondasi utama dalam mendukung ekosistem e-commerce globalnya.