Saat ini perusahaan teknologi berlomba-lomba investasi di sektor kecerdasan buatan (AI). Akan tetapi, beberapa nama penting di era AI, seperti Sam Altman (CEO OpenAI) dan Mark Zuckerberg (CEO Meta), sempat memperingatkan publik tentang risiko gelembung investasi AI yang bisa meletus kapan saja.
Akan tetapi, CEO Nvidia Jensen Huang memiliki pendapat berbeda. Ia justru sangat optimistis terhadap masa depan perusahaan yang fokus mengembangkan AI, terutama OpenAI. “OpenAI akan menjadi perusahaan hyperscale multi-triliun dolar di masa depan,” katanya tanpa ragu dalam sebuah podcast bersama Bill Gurley dan Brad Gerstner.
Pendapat ini tentu saja agak subyektif. Pasalnya, Nvidia adalah salah satu perusahaan yang menangguk untung jika valuasi OpenAI terus meroket. Sekadar mengingatkan, Nvidia adalah pemasok chip AI terbesar di dunia.
Namun Huang memiliki alasan logis di balik keyakinan itu. Ia menilai, AI membawa perubahan fundamental dalam cara kerja seluruh industri teknologi. “Komputasi model lama sudah berakhir. Sekarang era-nya komputasi canggih dan AI yang akan mengubah segalanya,” ujarnya seperti dikutip Fortune.
Peran Penting Nvidia di Era AI
Nvidia sendiri dipastikan akan menjadi tokoh sentral jika teknologi AI terus berkembang. Seperti diungkap Huang, proses pengembangan AI mencakup pretraining, post-training, dan inference (hasil atau kesimpulan). Aspek paling menarik adalah inference, ketika AI bisa berpikir secara real-time seperti saat ChatGPT yang mampu menjawab pertanyaan.
“Kebutuhan komputasi untuk inference akan terus meningkat karena ada korelasi langsung antara waktu berpikir dengan hasil. Semakin lama Anda berpikir, semakin baik jawabannya. Dalam konteks AI, makin banyak berpikir maka butuh lebih banyak komputasi,” katanya.
Dengan kata lain, semakin canggih kemampuan GenAI, semakin besar pula kebutuhan daya komputasi yang diperlukan. Secara tidak langsung, bisnis chip Nvidia akan makin laris seiring meroketnya pertumbuhan OpenAI.
Nvidia sendiri ikut mengucurkan dana investasi sebesar USD100 miliar untuk membantu OpenAI membangun pusat data AI. Jumlah itu menjadi salah satu investasi vendor terbesar dalam sejarah infrastruktur AI.
Uniknya, skema investasi itu menggunakan skema pembiayaan sirkular. Ketika Nvidia menginvestasikan uang ke OpenAI, OpenAI akan semakin berkembang. Ketika itu terjadi, OpenAI menggunakan uang investasi itu untuk membeli hardware Nvidia. Artinya, tercipta win-win solution yang cerdas. “Investasi ini adalah kesempatan emas sebelum OpenAI benar-benar meledak nilainya,” ujar Huang,
Namun tidak semua pihak seantusias Huang. Analis Deutsche Bank menilai harga saham Nvidia saat ini sudah sempurna sehingga tidak boleh terjadi kesalahan. Kalau pertumbuhan AI melambat sedikit saja, harga saham Nvidia bisa anjlok drastis.